JURNAL
KONSEP BAKAT
Jurnal Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Mata Kuliah : Asesmen
Psikologi Teknik Tes
Disusun oleh :
Nama : Neni Sofiani
Npm :
14130023
Dosen : Siti Nurlaila.S.Psi.M.Psi
Kelas/Semester : A/4
PPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH METRO
2015/2016
A. MATERI/TOPIK : KONSEP BAKAT
B. JUDUL JURNAL : MENGENAL ANAK BERBAKAT AKADEMIK DAN UPAYA
MENGIDENTIFIKASIKANYA
C. ISI JURNAL
Hingga
dewasa ini anak berbakat akademik (ABA) masih merupakan wacana yang
kontroversi. Hal ini disebabkan terutama kurangnya informasi dan pemahaman
tentang anak berbakat akademik di tengah-tengah masyarakat, sekalipun
dilingkungan masyarakat pendididkan. Karena itulah dipandang penting untuk
dipaparkan selintas tentang anak berbasih akademik dengan segala
karekteristiknya, baik ituyang berkenaan dengan karakteristik yang bersifat
positif maupun negatif. Selain dari pada itu perlu juga berbagai upaya untuk
mengidentifikasikannya, sehingga dapat ditemukan anak berbakat akademik secara
tepat yang pada akhirnya akan dapat memudahkan untuk penanganannya.
Secara
umum kekerabatan dapat diartikan sebagai kemampuan unggul yang memungkinkan
seseorang berinteraksi dengan lingkungan dengan tingkat prestasi dan
kreativitas yang sangat tinggi. Menyadari akan kebutuhan untuk memahami
kekerabatan dengan benar, kiranya perlu sekali mengenal profil anak berbakat,
terutama anak berbakat akademik, serta upaya mengidentifikasikannya.
Banyak
istilah yang dapat dipakai untuk menyebut anak berbakat,diantaranya : anak
unggul, anak kemampuan istimewa,anak superior,anak genius dan masih banyak lagi
sebetan lainnya. Secara konseptual pengertian anak berbakat juga berkembang
dari tahun ketahun. Pertama, anak berbakat adalah anak yang ditunjukan dengan
kemampuan tingkat kecerdasan atau kemampuan umum (q faktor) diatas rata-rata. Konsep ini diperkuat dengan teori
faktor,bahwa kemampuan individu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu
kemampuan khusus (s faktor) dan
kemampuan umum (q faktor).
Berdasarkan konsep ini komisi pendidikan AS, Sidney P. Marland (1972)
menetapkan definisi anak berbakat sebagai “Gited
and talented children are those identified by professionally qualified persons
who by virtue of outstanding abilities are capable of high performance. These
are children who require differentiated educational programs and/or services
beyond those normally provided by the regular school program in order to
realize their contribution to self and society” Artinya yaitu : “Anak
berbakat adalah anak yang diidentifikasi oleh orang-orang yang berkualitas
profesional sebagai anak yang memiliki kemampuan luar biasa. Mereka menghendaki
program pendidikan yang sesuai atau
layanan melebihi sebagaimana diberikan secara normal oleh program sekolah
regular, sehingga dapat merealisasikan kontribusi secara bermakna bagi diri dan
masyarakatnya.
Kemampuan
anak dalam kinerja tinggi yang dapat merupakan prestasi atau kemampuan
potensional dalam beberapa bidang, baik yang sifatnya kemampuan tunggal maupun
kemampuan jamak, atau kombinasi diatara bidang-bidang antara lain yaitu :
Kemampuan intelektual
umum, bahwa orang umum seperti juga pendidik selalu
mendefinisikan ini berkenaan dengan skor tes itelegensi yang tinggi yang
biasanya diatas 2 standar deviasi. Orang tua atau guru sering mengenal siswa yang memiliki kemampuan intelektual
umum diatas rata-rata yang diidentifikasikannya dengan tingkat perbendahaan
kata yang tinggi,ingatan dan penguasaan kata yang abstrak dan pemikiran abstrak.
Bakat akademik khusus, bahwa
siswa dengan bakat akademi khusus diidentifikasi dengan penampilan yang unggul
pada tes prestasi atau tes bakat dalam satu atau lebih dari
satu bidang,seperti : prestasi matematika dan sains.
Kemampuan berfikir
kreatif dan produktif, bahwa bakat ini merupakan kemampuan
menghasilkan ide-ide baru dengan menyatukan elemen-elemen yang ada dan bakat
untuk mengembangkan makna-makna baru yang berarti bagi masyarakat. Siswa
kreatif dan produktif diidentifikasi melalui penggunaan tes seperti torrance
tes of creative thingking.
Kemampuan kepemimpian, bahwa
kepemimpinan dapat diidentifikasi sebagai kemampuan untuk mengarahkan individu
atau kelompok untuk sampai kepada keputusan atau tindakan bersama. Perseta
didik yang seperti ini dapat diidentifikasi melalui instrumen seperti the fudamental interpersonal realtions
orientation behavior.
Seni visual dan
pertunjukan, bahwa siswa yang berbakat pada bidan
ini menunjukat bakat khususnya dibidang seni visual,musik tari drama atau
bidang-bidang terkait lainnya.
Kemampuan Psikomotorik,
bahwa
kemampuan ini memcakup kemampuan motorik kinestetik, seperti ketrampilan
praktik, spasial,mekanikal dan fisikal.
Karakteristik anak
berbakat akademik
Bila
dikaitkan dengan definisi renzulli, maka karakteristik anak berbkat,
diantaranya sebagai berikut:
1. Menunjukan
kemampuan diatas rata-rata
a. Kemampuan
umum : tingkat berfikir abstrak yang tinggi
b. Kemampuan
khusus : kemanpuan untuk memilih informasi yang relevan.
2. Menunjukan
komitmen yang terhadap tugas, yang diidentifikasikannya dengan : kemampuan yang
tinggi terhadap minat,antusiasme dan keterlibatan dengan suatu problem atau
bidang tertentu.
3. Menunjukan kreativitas yang tinggi, yang diidentifikasi dengan kelancaran,
keluesan dan keaslian dalam
berfikir.
Identifikasi
anak berbakat akademik
Prosedur
yang digunakan dalam proses identifikasi bersifat non diskriminatif dikaitan
dengan ras,latar belakang ekonomi,suku,dan kondisi kecatatan. Dalam rangka
identifikasi anak berbakat akademik, ada dua langkah penting, yaitu penjaringan
(screening) dan assessmen.
1. Penjaringan
(screening)
a. Nominasi
guru
b. Nominasi
orang tua
c. Nominai
teman sebaya
d. Prestasi
akademik anak
e. Portopolio
f. Produk
kerja atau kinerja yang bagus sekali
g. Observasi
h. Mereview
catatan siswa
i.
Tes kelompok
2. Asesmen
D.
REFLEKSI
Setelah
saya membaca jurnal tersebut dapat saya simpulkan bahwa mengenal anak berbakat
akademik dan upaya mengidentifikasinya yaitu bahwa bakat itu dibawa sejak lahir
oleh seorang individu dan Banyak istilah yang dapat dipakai untuk menyebut anak
berbakat,diantaranya : anak unggul, anak kemampuan istimewa,anak superior,anak
genius dan masih banyak lagi sebetan lainnya. Secara konseptual pengertian anak
berbakat juga berkembang dari tahun ketahun. Pertama, anak berbakat adalah anak
yang ditunjukan dengan kemampuan tingkat kecerdasan atau kemampuan umum (q faktor) diatas rata-rata. Konsep ini
diperkuat dengan teori faktor,bahwa kemampuan individu dapat dikategorikan
menjadi dua, yaitu kemampuan khusus (s
faktor) dan kemampuan umum (q
faktor).
Berdasarkan
konsep ini komisi pendidikan AS, Sidney P. Marland (1972)
menetapkan definisi anak berbakat sebagai “Anak berbakat adalah anak yang
diidentifikasi oleh orang-orang yang berkualitas profesional sebagai anak yang
memiliki kemampuan luar biasa. Mereka menghendaki program pendidikan yang
sesuai atau layanan melebihi sebagaimana
diberikan secara normal oleh program sekolah regular, sehingga dapat
merealisasikan kontribusi secara bermakna bagi diri dan masyarakatnya.
Kemampuan
anak dalam kinerja tinggi yang dapat merupakan prestasi atau kemampuan
potensional dalam beberapa bidang, baik yang sifatnya kemampuan tunggal maupun
kemampuan jamak, atau kombinasi diatara bidang-bidang antara lain yaitu:
1. Kemampuan
intelektual umum
2. Bakat
akademik khusus.
3. Kemampuan
berfikir kreatif dan produktif
4. Kemampuan
kepemimpian.
5. Seni
visual dan pertunjukanKemampuan Psikomotorik.
Identifikasi
anak berbakat akademik nya yaitu Prosedur yang digunakan dalam proses
identifikasi bersifat non diskriminatif dikaitan dengan ras,latar belakang
ekonomi,suku,dan kondisi kecatatan. Dalam rangka identifikasi anak berbakat
akademik, ada dua langkah penting, yaitu penjaringan (screening) dan assessmen.
1. Penjaringan
(screening)
a. Nominasi
guru, observasi guru memungkinkan evaluasi perkembangan sepanjang waktu.
b. Nominasi
orang tua, orang tua dapat memungkinkan pemberian rekomodasi berdasarkan
pengamatanya yang lama terhadap bakat yang dimiliki anak.
c. Nominasi
teman sebaya,penunjukan teman sebaya dapat memberikan informasi tentang
keunggulan anak berbakat dalam sekolah.
d. Prestasi
akademik anak
e. Portopolio
f. Produk
kerja atau kinerja yang bagus sekali
g. Observasi
h. Mereview
catatan siswa
i.
Tes kelompok
2. Asesmen
Berdasarkan
hasil screening, maka selanjutnya dilakukan asesmen baik terkait dengan
kemampuan kecerdasan umum,bakat skolastik dan bakat lainnya, maupun tingkat kreativitas dan komitmen akan tugas. Untuk melakukan
asessmen tersebut, digunakan tes dan instrumen terstandar di antaranya
digunakan tes itelegensi,tes bakat skolastik,tes nakat kreativitas dan
inventory komitmen akan tugas. Sebagian besar tes tersebut lebih bersifat
individual.
E.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum kekerabatan dapat
diartikan sebagai kemampuan unggul yang memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungan dengan tingkat prestasi dan kreativitas yang sangat tinggi.
Menyadari akan kebutuhan untuk memahami kekerabatan dengan benar, kiranya perlu
sekali mengenal profil anak berbakat, terutama anak berbakat akademik, serta
upaya mengidentifikasikannya
mengenal
anak berbakat akademik dan upaya mengidentifikasinya yaitu bahwa bakat itu
dibawa sejak lahir oleh seorang individu dan Banyak istilah yang dapat dipakai
untuk menyebut anak berbakat,diantaranya : anak unggul, anak kemampuan
istimewa,anak superior,anak genius dan masih banyak lagi sebetan lainnya. Secara
konseptual pengertian anak berbakat juga berkembang dari tahun ketahun.
Kemampuan
anak dalam kinerja tinggi yang dapat merupakan prestasi atau kemampuan
potensional dalam beberapa bidang, baik yang sifatnya kemampuan tunggal maupun
kemampuan jamak, atau kombinasi diatara bidang-bidang antara lain yaitu: Kemampuan
intelektual umum,Bakat akademik khusus,Kemampuan berfikir kreatif dan produktif,Kemampuan
kepemimpian,Seni visual dan
pertunjukan,Kemampuan Psikomotorik.
Identifikasi
anak berbakat akademik nya yaitu Prosedur yang digunakan dalam proses
identifikasi bersifat non diskriminatif dikaitan dengan ras,latar belakang
ekonomi,suku,dan kondisi kecatatan. Dalam rangka identifikasi anak berbakat
akademik, ada dua langkah penting, yaitu penjaringan (screening) dan assessmen.
Beberapa
hal penting dalam mengenal anak berbakat akademik yang memiliki karakteristik
dan kebutuhan yang memerlukan perhatian dan kepedulian pihak, terutama para
pendidik ,orang tua dan bahkan yang bersangkutan sendiri, sehingga anak
berbakat akademik dapat mengembangkan diri secara optimal. Untuk mengenal
secara umum profil anak berbakat akademik tidaklah terlalu sulit bagi siapapun,
namun secara khusus dan profesional, hanya orang-orang tertentu lah yang
diharapkan mampu mengidentifikasi anak berbakat akademik secara cermat,
sehingga pembinaan lebih lanjut dapat dilakukan secara optimal.
F.
KOMENTAR
PENGAMPU MATA KULIAH
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar