TUGAS INDIVIDU
MENURUNNYA MINAT BELAJAR PESERTA
DIDIK
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Mata Kuliah
Survey Permasalahan BK
yang diampu Oleh Dosen Pengampu Bapak Bekti Satriadi,M.Pd
Disusun
Oleh:
Neni sofiani 14130023
Program study Bimbingan Konseling
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Survey
Permasalahan BK dengan judul “MENURUNNYA MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK’’.
Dalam
menyelesaikan makalah ini, kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna.
Terselesaikannya
makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Allah
SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menyusun makalah ini.
1. Bapak Bekti satriadi, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Survey permasalahan BK
2. teman-teman yang telah bekerja sama dalam
pembuatan makalah ini.
Selanjutnya
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Wassalammualaikum
Wr. Wb.
Metro,
05 Oktober 2016
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan atau
menguasai suatu ilmu pengetahuan. Menurut Rahyubi (2012: 3), belajar memiliki
arti dasar akan adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.
Belajar merupakan segenap rangkaian kegiatan atau aktifitas yang dilakukan
secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya.
Salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa adalah minat belajar siswa. Susanto (2013: 66)
mengatakan, “minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang
memusatkan perhatian terhadap sesuatu atau kegiatan tertentu”. Dengan demikian
minat menjadi faktor yang sangat penting untuk membuat siswa perhatian, fokus
dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Tinggi rendahnya minat siswa
terhadap suatu proses pembelajaran tentulah akan mempengaruhi hasil belajar
siswa pada pelajaran tersebut. Menurut Uno dan Muhammad (2011: 250), bakat dan
minat siswa berpengaruh terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2008: 957), minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;
gairah; keinginan”. Sriyanti (2009: 8), mengemukakan minat merupakan
kecenderungan seseorang untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu. Syah (2010:
152) juga mengungkapkan bahwa minat itu kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Susanto (2013: 57-58)
berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap suatu
objek, biasanya disertai dengan perasaan senang karena merasa memiliki
kepentingan terhadap sesuatu itu. Minat menurut (Kartawidjaja, 1987: 183)
adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar.
Minat merupakan dorongan dalam diri
seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara
efektif, sehingga menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang
menguntungkan, menyenangkan, dan mendatangkan kepuasan diri. Menurut Sardiman
(2012: 40) minat dipengaruhi oleh dua hal, yaitu: mengetahui apa yang akan
dipelajari dan memahami mengapa hal tersebut patut untuk dipelajari.
Dengan demikian, minat sangat
berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan, juga berhubungan dengan
kepentingan atau kebutuhan hingga sesuatu yang dapat memberikan kepuasan pada
diri seseorang. Jika hal-hal tersebut mengalami penurunan atau pengurangan, maka
tentunya akan berefek pula kepada menurunnya minat seseorang.
Menurut Sabri (2007: 85), minat
dalam belajar memiliki fungsi sebagai berikut:
1.
Sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat
kepada suatu pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar
2.
Pendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan
3.
Penentu arah perbuatan siswa yakni kearah tujua yang hendak dicapai
4.
Penseleksi perbuatan, sehingga perbuatan siswa yang mempunyai minat akan
senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
B.
Angka
kejadian
Banyak tidaknya angka kejadian
kurangnya minat belajar persertadidik itu tergantung pada kepekaan dari guru bk
terhadap peserta didiknya. Semakin guru bk dan guru kelas tidak memperhatikan
peserta didik nya maka semakin banyak pula minat belajar peserta didiknya. Jadi
gudru bk dan guru kelas harus berkolaborasi satu dengan yang lain agar dalam
proses pelayananya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
C.
Penyebab
kurangnya minat belajar peserta didik
Belajar adalah sebuah proses
perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingakah laku. Belajar sangat penting
dalam kehidupan setiap individu terutama sebagai siswa. Namun belajar tidak
selalu menyenangkan bagi beberapa siswa. Belajar hanyalah sebuah tuntutan yang
memaksa, karena harus membaca berates-ratusan buku. Padahal apabila diteliti
lebih dalam belajar bukan hanya dengan membaca buku tapi dapat belajar dengan
metode lain dan memperoleh informasi dari orang lain. Karena minat belajar
siswa yang rendah, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut
terjadi :
1. Terlalu
Mengandalkan Teman.
Seorang
siswa malas belajar karena memiliki teman yang lebih pintar darinya untuk
diandalkan, baik untuk mengerjakan PR maupun saat mengerjakan soal terutama
pada saat ujian berlangsung siswa berusaha meminta contekan pada siswa yang
lebih pintar, dengan bersikap baik pada siswa yang pintar, bisa juga bersikap
memaksa kepadanya agar siswa pintar memberikan jawaban yang benar dan siswa
yang mencontek memperoleh nilai yang tinggi.
2.
Pengaruh HP
HP juga
berpengaruh pada malasnya siswa untuk belajar karena waktu yang seharusnya
siswa gunakan untuk belajar membaca buku, atau pun menyelesaikan tugas sekolah
jadi terbuang sia-sia tidak ada gunanya. Karena siswa smssan dengan temannya.
Saat siswa ingin membaca atau mengulangi pelajarannya, nada dering HP selalu
mengganggu siswa saat belajar, dan membuat malas siswa untuk melanjut kan
belajar.
3. Acara
Televisi Yang Menarik
Acara
televisi yang ditayangkan pada jam-jam belajar dapat mempentgaruhi siswa untuk
menontonnya dalam jangka waktu yang lama karena ada perasaan apabila tidak
menonton acara tersebut akan tertinggal informasi. Akibatnya siswa lebih
memilih menonton televisi dan menunda waktu belajarnya.
4. Kurang Suka
Pada Mata PelajaranTertentu.
Kurang
sukanya siswa pada mata pelajaran tertentu menyebabkan siswa malas untuk
belajar dan 85% siswa tidak menyukai pelajaran yang menuntut mereka untuk
menghitung, seperti matematika, fisika, kimia, dll. Sehingga ketika siswa
mengerjakan soal yang terdapat soal berhitung mereka langsung pusing tanpa
harus mencoba terlebih dahulu.
5. Pacaran
Pacaran
merupakan suatu budaya yang tidak lepas dari kehidupan anak remaja, ketika
mereka menginjak SMA, aktivitas mereka berubah, dari senang belajar menjadi
senang pacaran dengan sang pacar, smssan bahkan telfonan hingga larut malam.
Kesenangan yang diperoleh dengan sang pacar membuat siswa lupa akan
kewajiabannya untuk bersusah di masa sekarang dan senang dimasa yang akan
datang. Secara tidak sadar kebiasaan pacaran yang mereka lakukan perlahan dapat
menghancurkan masa depan siswa tersebut.
6. Kurangnya
Pengawasan Dari Orang Tua.
Kurangnya pengawasan dari orang tua juga merupakan factor rendahnya minat
belajar siswa, karena kesibukan kedua orang tua terhadap pekerjaannya membuat
orang tua tidak peka bahkan tidak peduli kepada aktivitas yang dilakukan oleh
anaknya. Jadi orang tua tidak tahu apakah anaknya sudah belajar atau tidak yang
orang tahu hanyalah anaknya masih rajin ke sekolah.
7. Pengaruh
Teman untuk bermain
Teman adalah
proses pembuntukan kepribadian anak setelah keluarga. Maka dari itu harus
pintar memilih pergaulan yang baik bagi diri mereka. Bukan berarti bersikap
Diskriminan kepada teman,tetapi pergaulan yang baik itu juga memiliki dampak
positif bagi siswa. Apabila siswa bergaul dengan teman yang selalu membujuk
untuk santai dan bersenang senang tanpa harus memikirkan pendidikan yang akan
berdampak buruk bagi masa depannya dan membuat siswa malas belajar ketika sudah
terpengaruh dan salah pergaulan.
D.
Tahap-tahap
/ Perkembangan / Proses kejadian
Minat siswa
terhadap pelajaran merupakan kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar.
Siswa yang berminat (sikapnya senang) terhadap suatu pelajaran akan tampak
terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda sekali dengan siswa yang sikapnya
hanya menerima kepada pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi
sulit untuk bisa terus tekun karena tidak memiliki faktor pendorongnya.
Minat juga sebagai salah satu faktor internal mempunyai peranan dalam
menunjang prestasi belajar siswa, siswa yang tidak berminat terhadap bahan
pelajaran akan menunjukkan sikap yang kurang simpatik, malas dan tidak
bergairah mengikuti proses belajar mengajar.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam
bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar
terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa
lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan (Syah, 2010: 152). Beberapa indikator yang dapat kita amati saat siswa sedang
memiliki minat pada suatu pelajaran, antara lain:
a.
mengikuti pelajaran pada jadwalnya
b.
hadir tepat waktu, tidak ingin terlambat saat belajar
c.
membawa peralatan belajar dengan lengkap, alat tulis,
buku cetak dan buku catatan
d.
mencatat materi pelajaran dengan lengkap
e.
memperhatikan dengan seksama jika guru menerangkan
f.
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terlihat dari
antusiasnya saat mengikuti pelajaran dan bertanya
g.
menjawab pertanyaan dengan mudah
h.
mengerjakan latihan dan tugas dengan semangat
i.
sedih apabila guru terlambat masuk mengajar atau tidak
masuk
j.
memperkaya bahan dengan meminjam buku terkait
pelajaran di perpustakaan
k.
selalu membaca bahan pelajaran walau diluar jadwal
pelajaran
E.
Ciri-Ciri /
Karakteristik kurangnya minat belajar
Ada beberapa
hal ciri-ciri / karakteristik kurangnya minat belajar peserta didik antara lain
:
1.
Suka duduk dibelakang.
2.
Jarang masuk sekolah.
3.
Kalau lagi ada jam pelajaran suka ijin ke toilet.
4.
Suka ngobrol.
5.
Suka mainan handphone.
6.
Kadang-kadang tidur dikelas.
7.
Sering tidak mengerjakan tugas.
F.
Dampak lebih lanjut bila masalahnya tidak di atasi
Generasi
muda adalah generasi penerus bangsa,Generasi yang menentukan masa depan
bangsa,bagaimana selanjutnya kehidupan Negara indonesia ditangan generasi muda
nanti. Generasi muda harusnya mengisi masa mudanya dengan gemar membaca dan
maningkatkan keinginan untuk belajar,belajar,dan terus belajar untuk menggapai
cita-cita dan menjadikan kita Negara berkembang menjadi negara maju.
Tapi moral
generasi muda dan malasnya generasi muda menyebabkan banyaknya pertanyaan yang
tergambar yaitu,"bagaimana nasib negara indonesia di tangan generasi yang
tidak perduli dengan nasib masa depannya sendiri?",sementara keinginan
membaca dan belajar mereka masih sangat rendah. Sikap generasi muda yang
seperti itu menyebabkan dampak negatif bagi Negara diantaranya :
1.
Terhambatnya kemajuan dari suatu negara.
2. Tidak
menciptakan masyarakat yang cerdas.
3. Banyaknya
pengangguran,kemiskinan,dan masalah sosial lainnya.
Dari dampak
yang disebabkan oleh rendahnya minat belajar,itu semua dapat mengancam kemajuan
negara. Namun,masih ada generasi muda yang peduli akan kemajuan negara dengan
selalu membaca dan belajar untuk meningkatkan prestasinya dan membantu negara
indonesia menjadi negara maju. Merekalah yang akan menentukan nasib negara,
dengan kecerdasan dan kemampuan yang mereka miliki.
G.
Kerugian
kurangnya minat belajar
Kerugian itu
terhadap individu itu sendiri antara lain :
1.
Tidak naik kelas
2.
Tidak bisa mengerjakan soal-soal
3.
Dapat di kucilkan oleh teman
4.
Bahkan kalau sudah lulus sekolah sulit untuk
mendapatkan pekerjaan, dll.
H.
Upaya
Mengatasinya Rendahnya Minat Belajar
Siswa
Banyak
dampak positif yang diperoleh dalam meningkatkan minat belajar pada siswa,
dampak tersebut bisa untuk dirinya sendiri, orang lain, bangsa maupun negara.
Dan hancur nasib bangsa apabila nantinya dipimpin oleh pemimpin yang tidak
cerdas dan hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa harus memperdulikan nasib
rakyatnya. Maka dari itu untuk mengurangi dan mencegah hal itu terjadi, ada
berapa cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi rendahnya minat belajar pada
siswa.
1. Membiasakan
untuk disiplin dalam berbagai hal.
Disiplin sangat sulit dilakuakan
oleh setiap orang, hampir seluruh orang di indonesia tidak bisa melakukan
sesuatu dengan tepat waktu. Terutama siswa yang selalu saja menunda waktu untuk
belajar sehingga siswa tidak menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu seperti
pepatah yang sering di dengar “ Time Is Money “ jadi sebisanya berperilaku
disiplin terutama disiplin dalam belajar agar tidak malas untuk belajar.
2.
Memilih cara dan metode belajar.
Metode belajar yang baik tidak akan
membuat siswa malas belajar. Banyak metode belajar yang dapat digunakan agar
tidak bosan, dan belajar bukan hanya dari buku, tapi bisa membaca resensi lain
seperti browsing di internet, mencari informasi dari teman, belajar bersama
demi menciptakan suatu metode belajar yang tidak membebankan pada siswa.
3. Menyukai
semua mata pelajaran.
Dengan menyukai semua mata pelajaran
yang ada tidak akan membuat beban kepada siswa sehingga belajar merupakan
sesuatu yang ringan dan harus selalu dilakukan bagi setiap siswa. apabila
menghitung merupakan pelajaran yang sulit untuk di mengerti, maka lebih
banyaklah berlatih untuk menghitung dengan meminta bantuan kepada orang tua,
guru, bahkan teman yang kalian anggap mampu dalam membantu kalian saat
mengerjakan soal berhitung,
I.
Peran Guru
dalam Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran.
Seseorang
akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk
belajar (Sardiman, 2012). Begitu pentingnya minat belajar ini, maka guru perlu
mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa (Uno dan
Muhammad, 2011). Oleh sebab itu, guru perlu merancang sebuah pembelajaran yang
menarik, menyenangkan serta dapat mengaitkan pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari siswa sehingga pelajaran menjadi bermakna dan terasa manfaatnya
oleh siswa, semua itu dilakukan demi memunculkan minat siswa terhadap pelajaran
yang akan dipelajarinya dengan harapan mampu meningkatkan aktifitas dan hasil
belajar siswa.
Minat
merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Minat yang dapat
menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada guru yang
mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan/mata pelajaran juga
kepada gurunya, maka siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena itu, guru harus
memberi motivasi agar siswa mau belajar dan memperhatikan pelajaran. Guru perlu
sekali mengenal minat-minat muridnya, karena itu penting bagi guru untuk
memilih bahan pelajaran, merencanakan pengalaman-pengalaman belajar, menuntun
mereka ke arah pengetahuan, dan untuk mendorong motivasi belajar mereka
(Hamalik, 2008: 105).
Hal yang
harus dimiliki oleh seorang guru sebelum meningkatkan minat siswa adalah
meningkatkan minat dan antusias pada diri guru itu sendiri. Menurut Hamalik
(2008: 164), motivasi itu mudah sekali menjalar atau tersebar kepada orang
lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid-murid yang
juga berminat tinggi dan antusias pula. Demikian pula dengan murid yang
antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.
J. Beberapa faktor dapat menjadi penyebab meningkat atau menurunnya minat siswa terhadap
pelajaran tertentu, diantaranya adalah:
1.
Persepsi siswa terhadap pelajaran
Persepsi yang salah terhadap pelajaran akan membuat siswa malas untuk
mempelajari suatu materi pelajaran. Sebagai contoh: pandangan siswa terhadap
pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, atau pelajaran IPS
merupakan pelajaran yang membosankan tentunya akan menyebabkan siswa menjadi
malas untuk mempelajari pelajaran-pelajaran tersebut. Sebaliknya, persepsi
positif terhadap suatu pelajaran dengan menganggap pelajaran tertentu sebagai
pelajaran yang mengasyikkan dan menantang akan membuat siswa menjadi
bersemangat untuk lebih giat belajar.
2. Kondisi
Fisik dan Psikis siswa
Kondisi
fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap minat dan aktivitas belajarnya. Faktor kesehatan badan, seperti
kesehatan yang prima dan tidak dalam keadaan sakit atau lelah, akan sangat
membantu dalam memusatkan perhatian terhadap pelajaran. Tidak hanya kesehatan
fisik, namun juga psikis. Banyaknya beban pikiran dan masalah yang dihadapi
oleh siswa akan sangat mengganggu konsentrasi dan perhatian siswa saat
mengikuti pembelajaran. Apalagi pada beberapa pelajaran yang memerlukan
kegiatan mental yang tinggi dan menuntut banyak perhatian dengan pikiran yang
jernih.
3. Hubungan
Guru dan Murid
Minat yang
dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan/mata pelajaran dan kepada
guru yang mengajarnya (Sabri, 2007: 84). Apabila siswa tidak berminat kepada
bahan/mata pelajaran atau juga kepada gurunya, maka siswa tidak akan
bersemangat belajar. Hubungan yang positif antara siswa dan guru akan sangat
menentukan kelancaran komunikasi diantara keduanya. Saat siswa tidak menyukai
guru tertentu, secara tidak langsung siswa juga tidak akan menyukai pelajaran
yang disampaikan oleh guru tersebut. Sebaliknya saat siswa menyukai guru
tertentu, juga akan membuat siswa tertarik terhadap apa yang disampaikan oleh
guru saat belajar dikelas.
4. Metode dan
Gaya Mengajar Guru
Suasana
belajar yang ditampilkan oleh guru saat mengajar akan mempengaruhi mood peserta didik. Suasana monoton dan
membosankan akan membuat siswa tidak bersemangat mengikuti pembelejaran,
sebaliknya suasanya yang menarik, menyenangkan dan bergairah akan meningkatkan
aktifitas dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Kartawidjaja
(1987: 185), perasaan senang akan menimbulkan sikap positif dan akan
menumbuhkan minat, sebaliknya perasaan tidak senang akan menimbulkan sikap
negatif dan tidak menumbuhkan minat.
5.
Keterkaitan Materi Pelajaran dengan Kehidupan Siswa
Selain hal-hal yang menarik
dan menyenangkan, minat juga berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan
seseorang terhadap sesuatu. Oleh sebab itu, keterkaitan materi pelajaran
terhadap kebutuhan dan kehidupan sehari-hari siswa akan mempengaruhi perhatian
dan minat siswa untuk mempelajarinya. Setiap guru hendaklah mampu membawa
pelajaran yang diajarkan dekat dengan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
contoh nyata dalam kehidupan. Dapat juga guru menggunakan fenomena kehidupan
yang ada, kemudian membahasnya dari sudut pandang pelajaran yang akan
dipelajari.
6. Reinforcement
(penguatan)
Setiap orang
selalu membutuhkan dorongan dan penguatan untuk terus berprestasi. Minat dan
motivasi bisa saja menurun pada kondisi-kondisi tertentu. Kemampuan seorang
guru dalam memberikan penguatan saat motivasi siswa menurun akan mempengaruhi
“stamina” siswa untuk terus berusaha dan berprestasi. Sebaliknya, prestasi
sekecil apapun perlu diberikan apresiasi yang positif sebagai bentuk
penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik. Setiap siswa
memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, dengan
demikian kemajuan belajar siswa pun akan berbeda-beda. Apresiasi terhadap
kemajuan belajar setiap siswa walaupun terjadi sedikit kemajuan, akan
memperbesar energi motivasi dalam diri siswa untuk semakin meningkatkan prestasi
belajarnya.
BAB III
KESIMPULAN
Minat siswa
terhadap suatu pelajaran mempengaruhi tingkat aktifitas dan prestasi belajar
siswa, Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada
belajar tanpa minat, Minat berhubungan dengan sesuatu yang menarik,
menyenangkan dan kebutuhan seseorang. Dan untuk meningkatkan minat siswa dalam
belajar, hendaknya setiap guru mampu menampilkan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan bermakna dengan metode mengajar yang bervariasi
Oleh
karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan
membuat malu orangtua, hendaknya orangtua segera menyelidiki dan memperhatikan
minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada
anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak
merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://afafjanuary.blogspot.co.id/2015/03/karya-ilmiah-pengaruh-rendahnya-minat.html
(ONLINE) Di
akses tanggal 05 oktober 2016
http://www.bukucatatan.net/2016/02/ruang-lingkup-penyebab-utama-kurangnya.html
(ONLINE) Di
akses tanggal 05 oktober 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar