Selasa, 29 November 2016

KLIPING HASIL DARI STUDI KASUS DI SMA DAN HASIL DARI KORAN



TUGAS INDIVIDU

KLIPING DAN STUDI KASUS REAL
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh mata kuliah
Studi Kasus yang diampu oleh Ibu Siti Nurlaila M.Pd







Disusun Oleh:
Nama              : Neni Sofiani           
Npm                : 14130023
Kelas               : A
Semester         : 5 (lima)

Program Study Bimbingan dan Konseling
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas study kasus dan kliping.
Dalam menyelesaikan tugas ini, saya telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa tugas laporan ini masih jauh dari sempurna.
Terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menyusun makalah ini.
1.  Ibu Siti Nurlaila, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Study Kasus
2.  Teman-teman yang telah bekerja sama dalam pembuatan laporan ini.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.


Metro,  20 Oktober 2016

                                                                                      Penulis,



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Rasional
Study kasus sangat diperlukan di dalam mata kuliah ini karna study kasus dan kliping ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tugas kepada Program Study Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro. Dalam melaksanakan pengerjaan, tugas ini bertujuan agar saya dan pembaca dapat memperoleh informasi, pengalaman dan tentunya keterampilan dalam mengumpulkan data, menganalisis dan dapat mengetahui usaha pemecahan masalah yang dihadapi klien.
Penulis mengangkat masalah ini menjadi subyek studi kasus dengan alasan masalah yang terjadi cukup kompleks yaitu masalah sosial yang merupakan perilaku menyimpang, masalah kepribadian, dan masalah belajar. Kegiatan studi kasus yang telah dilaksanakan oleh praktikan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data tentang diri klien, pihak-pihal yang terlibat dalam permasalahan klien dan lingkungannya melalui berbagai teknik pengumpulan data. Data yang relevan dan lengkap akan digunakan untuk memberikan bantuan atau bimbingan secara tepat sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh klien. Sehingga diharapkan klien dapat mengembangkan dirinya secara optimal baik dalam orientasi pendidikan, pengembangan pribadi dan sosial klien.
B.  Tujuan Praktikum Studi Kasus

Dalam praktikum studi kasus dilakukan untuk mengungkap kasus yang dimiliki oleh seorang peserta didik. Pelaksanaan studi kasus dilaksanakan dalam usaha untuk menguasai pengetahuan, sikap, keterampilan dalam memberikan laporan studi kasus. Dengan mengembangkan keterampilan analisis kasus maka kita akan mengetahui kasus pada peserta didik tersebut. Dengan menjunjung tinggi kode etik yang dipegang teguh oleh pembimbing dalam melaksanakan tugasnya adalah menjaga kerahasiaan konseli terutama maslah-masalah yang dihadapinya. Dengan berlatih memformulasikan cara pemecahan masalah kasus maka kasus peserta didik tersebut akan kita analisis. Dan tujuan selanjutnya untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh remaja khususnya pada pelajar,untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah dan untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang terjadi.

            Masalah atau kasus yang akan saya bahas dalam masalah ini yaitu tentang masalah ini yaitu tentang masalah pribadi sosial. Pada masalah ini yaitu masalah tentang sulit untuk bergaul dan pelajar membawa senjata tajam dan lem aibon kesekolahan.

C.      WAKTU DAN TEMPAT
1.      Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum studi kasus
NO
WAKTU
TEMPAT
KEGIATAN
1
17-10-2016
SMA Negeri 1 Punggur (ruang BK)
Mewawancarai guru BK

2.      Waktu dan tempat terjadinya permasalahan dalam kliping adalah:
a.       Tanggal     :
b.      Tempat      :

D.      GAMBARAN UMUM KASUS
Gambaran khusus di SMA Negeri 1 Punggur ini adalah masalah yang dihadapai salah satu peserta didik dengan inisial W kelas 2 yaitu masalah tentang sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya sebenarnya dilihat dari prestasinya w ini merupakan anak yang cukup pintar karna waktu dia kelas 1 dia masuk 3 besar namun semakin kesini malah prestasinya itu menurun karna dia jarang untuk bertanya dengan guru maupun dengan teman sekelasnya w ini merupakan anak yang introvet dan sangat jarang bergabung dengan teman-temannya di kelas maupun teman sebayanya. Kemudia setelah dilansir atau di cari tau oleh guru bk  bahwa dia ini teryata sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya karna dia ini dulunya di SMP sering dibully oleh teman-temannya karna cara bicaranya yang aneh ( cedal ) jadi menurut w ini lebih baik dia diam dan menyendiri dari pada nantinya dia malah di bully karna bicaranya yang cedal tersebut.
Gambaran umun kasus kedua dalam bembuatan kliping yang saya ambil dari koran ini adalah kasus siswa yang membawa lem aibon dan juga membawa senjata tajam kesekolahnya.dan ini tidak hanya satu siswa yang membawa lem kesekolahan tetapi ada lima siswa yang membawa lem dan juga senjata tajam tersebut.

BAB II
Metode Teknik Pengumpulan Data
A.    Metode Pengumpulan data

Dalam merode pengumpulan data yang saya lakukan di SMA Negeri 1 Punggur yang saya lakukan yaitu dengan menggunakan metode observasi, dengan metode observasi ini saya mencatat dengan sistematis mengenai tingkah laku peserta didik yang ada di kelas dan saya amati secara langsung dan saya menggunakan non participant observation, kenapa saya menggunakna teknik ini karna dalam melakukan teknik observasi ini saya terlibat dalam kegiatan belajar peserta didik dan mengamati secara langsung. dan kemudian juga menggunakan metode wawancara.dalam metode ini saya menggunakan wawancara tidak terstruktur, kenapa saya menggunakan teknik tidak terstruktur karna saya hanya membuat poin-poin  penting masalah yang ini saya gali dari narasumber.

B.     Cara Analisis Data
Dalam kasus yang dihadapi oleh saudari W. A ini menjadi pendiam serta sulit untuk bergaul atau bergabung dengan teman sebayanya ini karena saudari W. A ini awalnya dia masih SMP dulu sering di ejek sama teman-temenya karna cara bicaranya yang aneh (cedal) tersebut, dan dari hal itu dia jadi pemdiam dan sering menyendiri juga jarang untuk bergabung maupun bergaul dengan teman-temanya, padahal temen-temenya di SMA ini sudah mengajak dia untuk bergabung sudah diajak ngobrol tetapi saudari  W.A ini sudah terlanjur seperti itu nanti takut kalau di SMA di ejek lagi.
Selanjutnya dari kasus kliping yang ada dikoran kenapa siswa tersebut membawa lem dan juga senjata jatam itu karna mereka ikut-ikutan teman-temannya, dan untuk bergaya, dan juga kurangnya perhatian khusus dai orang tua sehingga mereka berbuat seperti itu padahal dengan membawa lem itu mereka bisa kecandua atau bisa mabok dan juga dengan membawa senjata tajam membuat orang lain tidak nyaman.





BAB III
DESKRIPSI KASUS

A.    DESKRIPSI KASUS 1 REAL DI SMA Negeri 1 Punggur

1.      Identitas Kasus

Kasus                          : Sulit Untuk Bergaul
Nama Peserta Didik    :  W. A
Kelas                           :  VIII
Pekerjaan Orang Tua   : Petani
Anak Ke                      : Anak ke 2 dari 3 bersaudara

2.      Profil Dan Permasalahan Kasus
Profil peserta didik inisial W yang mengalami kasus tersebut adalah sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya dan mengakibatkan prestasi belajarnya menurun.
Dalam kasus ini menjelaskan bahwa masalah saudari W ini masih sulit bergaul dengan lingkungan teman di kelas maupun teman sebayanya karena dia tidak mau bertanya maupun bergabung dengan teman-temannya karna dia lebih suka menyendiri dan malu untuk berbicara dengan orang lain. Dia ini merupakan anak yang sangat tertutup sekali dan tidak banyak bicara, padahal teman-temannya ini sudah mengajak dia untuk bermain maupun membicarakan tentang tugas dan tentang pelajaran. Dan masalah ini merupakan masalah pribadi sosil yang harus cepat ditangani karna nanti akan merugikan anak itu sendiri.
3.      Faktor Penyebab Permasalahan tersebut
Penyebabnya yaitu dari dalam diri individu tersebut sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya yaitu bahwa anak itu berfikiran menyendiri adalah hal yang paling tepat karna dia malu bila nanti banyak bicara dengan teman-temannya atau bergabung dengan teman-temannya dia dibully, itu yang menyebabkan dia menjadi anak yang sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya. Padahal kalau dilihat dari lingkungan sekitarnya teman- temannya sudah mau mengajak main maupun ikut belajar bersama namun saudari W itu sendiri yang tidak mau untuk bergabung dengan temannya. Kalau faktor lainnya yaitu faktor dari keluarga yaitu kurang memotivasi anaknya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karna orang tuanya ini juga terlalu mengekang anaknya ini yang mengakibatkan saudari W ini menjadi anak yang introvet dan sulit untuk bergaul dengan teman-temannya.
4.      Cara Pemecahan Masalah
Menurut saya jika saya menjadi guru bk cara memecahkan permasalahan yang dialami oleh saudari W yaitu ini merupakan masalah pribadi sosial dan cara pemecahannya dengan melakukan proses home visit tentang bagaimana lingkungan keluarganya dan untuk dapat mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi dengan saudari w dan konselor juga berkolaborasi dengan orang tua agar anaknya tidak di kekang lagi dan juga agar anaknya ini di berikan motivasi oleh orang tuanya.
Setelah kita mendapatkan informasi dari pihak keluarga dan teman – temanya kemudian melakuakan pendekatan dan pemberian layanan konseling individu dan berupaya membantu individu untuk mengembangkan pribadinya dengan baik dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh saudari w tersebut dan juga dapat menggunakan teknik konseling analisis transaksional karena dengan teknik analisis transaksional ini akan membantu klien untuk membuat keputusan baru tentang tingkah laku sekarang dan arah hidupnya dan individu tersebut memperoleh kesadaran tentang bagaimana kebebasanya terkekang karena keputusan awalnya tentang posisi hidup, belajar untuk menentukan arah hidup yang lebih baik.

B.     DESKRIPSI KASUS 2 REAL DI KORAN

1.      Identitas Kasus
a.       Tempat            : Lampung Bara (Lambar)
b.      Pelaku                          : 5 Pelajar
c.       Hari/ tanggal    : Kamis, 4 agustus 2016

2.      Profil Dan Permasalahan Kasus
Dalam kasus ini, ada 5 (lima) pelajar yang diamankan anggota babin-kamtimbas dan babinsa di kecamatan Batubrak, diamankan karena tidak hanya membolos tetapi saat tas diperiksa oleh petugas, menemukan lem aibon dan senjata tajam. Dan gerak-gerik pelajar ini mencurigakan, apalagi saat itu masih ada jam belajar. Saat tas mereka diperiksa, ditemukan lem dan senjata tajam tersebut.

3.      Faktor Penyebab
Penyebab masalah yang terjadi pada kasus tersebut yaitu
1.         Kurangnya perhatian yang khusus dari orang tua
2.         Pengaruh dari lingkungan teman sebayanya di lingkungan sekolah, biasanya bisa terjadi seperti itu karna meniru atau ikut-ikutan teman bergaulnya, biasanya jika ada peserta didik yang tidak mau ikutan bergabung dengan nya maka peserta didik itu akan diintimidasi.
3.         Biasanya membawa lem atau senjata tajam itu hanya untuk ikutin tren atau buat gaya-gayaan.
4.         Kurang mendekatkan diri kepada Alloh SWT,  karna kalau anak atau peserta didik yang mendekatkan diri kepada Alloh SWT insyaalloh akan dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkian.,
4.      Cara Pengentasan Masalah
Menurut saya jika saya menjadi guru bk cara pemecahan masalah tersebut, yaitu dengan melakukan konseling kelompok karena konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat hubungan konseling yang hangat, terbuka dan penuh keakraban. Serta dapat membantu individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lancar, upaya itu bersifat preventif dan perbaikan. Sebab pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah klien, dan upaya pemecahan masalah dan kegiatan evaluasi tindak lanjut. Dan berkolari dengan orang tua agar orang tua lebih mengawasi anaknya dari pergaulan dilingkungan sekolah maupun rumah.



BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.    KESIMPULAN
Kesimpulan dari kasus tersebut yaitu bahwa kasus yang terjadi di SMA Negeri 1 Punggur yaitu masalah yang dialami oleh salah satu peserta didik yang berinisial w yanitu sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya karena dia merupakan anak intovet dan tidak banyak bicara karna dia merasa dia ini cedal dan jika dia bicara nanti takutnya di bully.dan cara pemecahan tersebut jika saya menjadi guru bk yaitu dengan pemberian layanan konseling individu dan berupaya membantu individu untuk mengembangkan pribadinya dengan baik dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh saudari w tersebut dan juga dapat menggunakan teknik konseling analisis transaksional.
Kemudian dari kasus yang kedua dari kliping tersebut yaitu masalahnya ada 5 pelajar yang membawa senjata tajam dan lem aibon ke sekolahan. Kemudian faktor penyebabnya yaitu kurang perhatian dari orang tua , akibat dari pengaruh teman sebayanya.  Dan cara pemecahan masalah tersebut yaitu dengan melakukan konseling kelompok karena pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah klien, dan upaya pemecahan masalah dan kegiatan evaluasi tindak lanjut. Dan berkolari dengan orang tua agar orang tua lebih mengawasi anaknya dari pergaulan dilingkungan sekolah maupun rumah.

B.     REKOMENDASI
Saran yang dapat saya berikan untuk peserta didik diharapkan untuk tetap rajin belajar dan sekolah. Peserta didik juga diharapkan untuk dapat menyesuaikan diri secara optimal dan menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak baik contoh : membawa lem dan aibon disekolah. Karena masalah tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, Untuk guru sebaiknya lebih memberikan motivasi dan memberikan perhatian lebih pada peserta didik yang mengalami masalah. Dan untuk pembaca diharapkan dapat lebih memperhatikan anaknya dalam bergaul di lingkungan rumah dan lingkungan sosial agar anak tersebut dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar