TUGAS INDIVIDU
KLIPING DAN STUDI KASUS
REAL
Laporan
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat Menempuh mata kuliah
Studi Kasus yang diampu
oleh Ibu Siti Nurlaila M.Pd
Disusun Oleh:
Nama : Neni Sofiani
Npm : 14130023
Kelas : A
Semester : 5 (lima)
Program Study Bimbingan dan
Konseling
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas study kasus dan kliping.
Dalam
menyelesaikan tugas ini, saya telah berusaha untuk mencapai hasil yang
maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa tugas laporan ini masih jauh
dari sempurna.
Terselesaikannya
laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Allah
SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam menyusun makalah ini.
1. Ibu Siti Nurlaila, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Study Kasus
2. Teman-teman yang telah bekerja sama dalam
pembuatan laporan ini.
Selanjutnya
penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan laporan ini. Apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan dan keterbatasan materi penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga
laporan ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca.
Metro,
20 Oktober 2016
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Rasional
Study
kasus sangat diperlukan di dalam mata kuliah ini karna study kasus dan kliping
ini merupakan bentuk pertanggung jawaban tugas kepada Program Study Bimbingan
dan Konseling Universitas Muhammadiyah Metro. Dalam melaksanakan pengerjaan,
tugas ini bertujuan agar saya dan pembaca dapat memperoleh informasi,
pengalaman dan tentunya keterampilan dalam mengumpulkan data, menganalisis dan
dapat mengetahui usaha pemecahan masalah yang dihadapi klien.
Penulis
mengangkat masalah ini menjadi subyek studi kasus dengan alasan masalah yang
terjadi cukup kompleks yaitu masalah sosial yang merupakan perilaku menyimpang,
masalah kepribadian, dan masalah belajar. Kegiatan studi kasus yang telah
dilaksanakan oleh praktikan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai
data tentang diri klien, pihak-pihal yang terlibat dalam permasalahan klien dan
lingkungannya melalui berbagai teknik pengumpulan data. Data yang relevan dan
lengkap akan digunakan untuk memberikan bantuan atau bimbingan secara tepat
sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh klien. Sehingga diharapkan klien dapat
mengembangkan dirinya secara optimal baik dalam orientasi pendidikan, pengembangan
pribadi dan sosial klien.
B. Tujuan Praktikum Studi Kasus
Dalam praktikum
studi kasus dilakukan untuk mengungkap kasus yang dimiliki oleh seorang peserta
didik. Pelaksanaan studi kasus dilaksanakan dalam usaha untuk menguasai
pengetahuan, sikap, keterampilan dalam memberikan laporan studi kasus. Dengan
mengembangkan keterampilan analisis kasus maka kita akan mengetahui kasus pada
peserta didik tersebut. Dengan menjunjung tinggi kode etik yang dipegang teguh
oleh pembimbing dalam melaksanakan tugasnya adalah menjaga kerahasiaan konseli
terutama maslah-masalah yang dihadapinya. Dengan berlatih memformulasikan cara
pemecahan masalah kasus maka kasus peserta didik tersebut akan kita analisis.
Dan tujuan selanjutnya untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh remaja
khususnya pada pelajar,untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah dan
untuk mengetahui cara mengatasi masalah yang terjadi.
Masalah atau kasus yang akan saya
bahas dalam masalah ini yaitu tentang masalah ini yaitu tentang masalah pribadi
sosial. Pada masalah ini yaitu masalah tentang sulit untuk bergaul dan pelajar
membawa senjata tajam dan lem aibon kesekolahan.
C.
WAKTU
DAN TEMPAT
1. Waktu
dan tempat pelaksanaan praktikum studi kasus
NO
|
WAKTU
|
TEMPAT
|
KEGIATAN
|
1
|
17-10-2016
|
SMA Negeri 1 Punggur (ruang BK)
|
Mewawancarai guru BK
|
2. Waktu
dan tempat terjadinya permasalahan dalam kliping adalah:
a. Tanggal :
b. Tempat :
D.
GAMBARAN
UMUM KASUS
Gambaran
khusus di SMA Negeri 1 Punggur ini adalah masalah yang dihadapai salah satu
peserta didik dengan inisial W kelas 2 yaitu masalah tentang sulit untuk bergaul
dengan teman sebayanya sebenarnya dilihat dari prestasinya w ini merupakan anak
yang cukup pintar karna waktu dia kelas 1 dia masuk 3 besar namun semakin
kesini malah prestasinya itu menurun karna dia jarang untuk bertanya dengan
guru maupun dengan teman sekelasnya w ini merupakan anak yang introvet dan
sangat jarang bergabung dengan teman-temannya di kelas maupun teman sebayanya.
Kemudia setelah dilansir atau di cari tau oleh guru bk bahwa dia ini teryata sulit untuk bergaul
dengan teman sebayanya karna dia ini dulunya di SMP sering dibully oleh
teman-temannya karna cara bicaranya yang aneh ( cedal ) jadi menurut w ini
lebih baik dia diam dan menyendiri dari pada nantinya dia malah di bully karna
bicaranya yang cedal tersebut.
Gambaran
umun kasus kedua dalam bembuatan kliping yang saya ambil dari koran ini adalah
kasus siswa yang membawa lem aibon dan juga membawa senjata tajam
kesekolahnya.dan ini tidak hanya satu siswa yang membawa lem kesekolahan tetapi
ada lima siswa yang membawa lem dan juga senjata tajam tersebut.
BAB II
Metode Teknik Pengumpulan Data
A. Metode Pengumpulan data
Dalam merode pengumpulan data yang saya lakukan di
SMA Negeri 1 Punggur yang saya lakukan yaitu dengan menggunakan metode
observasi, dengan metode observasi ini saya mencatat dengan sistematis mengenai
tingkah laku peserta didik yang ada di kelas dan saya amati secara langsung dan
saya menggunakan non participant observation, kenapa saya menggunakna teknik ini
karna dalam melakukan teknik observasi ini saya terlibat dalam kegiatan belajar
peserta didik dan mengamati secara langsung. dan kemudian juga menggunakan
metode wawancara.dalam metode ini saya menggunakan wawancara tidak terstruktur,
kenapa saya menggunakan teknik tidak terstruktur karna saya hanya membuat
poin-poin penting masalah yang ini saya
gali dari narasumber.
B.
Cara
Analisis Data
Dalam kasus yang dihadapi oleh saudari W. A ini
menjadi pendiam serta sulit untuk bergaul atau bergabung dengan teman sebayanya
ini karena saudari W. A ini awalnya dia masih SMP dulu sering di ejek sama
teman-temenya karna cara bicaranya yang aneh (cedal) tersebut, dan dari hal itu
dia jadi pemdiam dan sering menyendiri juga jarang untuk bergabung maupun
bergaul dengan teman-temanya, padahal temen-temenya di SMA ini sudah mengajak
dia untuk bergabung sudah diajak ngobrol tetapi saudari W.A ini sudah terlanjur seperti itu nanti
takut kalau di SMA di ejek lagi.
Selanjutnya dari kasus kliping yang ada dikoran
kenapa siswa tersebut membawa lem dan juga senjata jatam itu karna mereka
ikut-ikutan teman-temannya, dan untuk bergaya, dan juga kurangnya perhatian
khusus dai orang tua sehingga mereka berbuat seperti itu padahal dengan membawa
lem itu mereka bisa kecandua atau bisa mabok dan juga dengan membawa senjata
tajam membuat orang lain tidak nyaman.
BAB III
DESKRIPSI KASUS
A.
DESKRIPSI
KASUS 1 REAL DI SMA Negeri 1 Punggur
1.
Identitas
Kasus
Kasus : Sulit Untuk Bergaul
Nama
Peserta Didik : W. A
Kelas : VIII
Pekerjaan
Orang Tua : Petani
Anak
Ke : Anak ke 2 dari 3
bersaudara
2.
Profil
Dan Permasalahan Kasus
Profil peserta didik inisial W yang mengalami kasus
tersebut adalah sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya dan mengakibatkan
prestasi belajarnya menurun.
Dalam kasus ini menjelaskan bahwa masalah saudari W
ini masih sulit bergaul dengan lingkungan teman di kelas maupun teman sebayanya
karena dia tidak mau bertanya maupun bergabung dengan teman-temannya karna dia
lebih suka menyendiri dan malu untuk berbicara dengan orang lain. Dia ini
merupakan anak yang sangat tertutup sekali dan tidak banyak bicara, padahal
teman-temannya ini sudah mengajak dia untuk bermain maupun membicarakan tentang
tugas dan tentang pelajaran. Dan masalah ini merupakan masalah pribadi sosil
yang harus cepat ditangani karna nanti akan merugikan anak itu sendiri.
3.
Faktor
Penyebab Permasalahan tersebut
Penyebabnya yaitu dari dalam diri
individu tersebut sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya yaitu bahwa anak
itu berfikiran menyendiri adalah hal yang paling tepat karna dia malu bila
nanti banyak bicara dengan teman-temannya atau bergabung dengan teman-temannya
dia dibully, itu yang menyebabkan dia menjadi anak yang sulit untuk bergaul
dengan teman sebayanya. Padahal kalau dilihat dari lingkungan sekitarnya teman-
temannya sudah mau mengajak main maupun ikut belajar bersama namun saudari W
itu sendiri yang tidak mau untuk bergabung dengan temannya. Kalau faktor
lainnya yaitu faktor dari keluarga yaitu kurang memotivasi anaknya untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar karna orang tuanya ini juga terlalu
mengekang anaknya ini yang mengakibatkan saudari W ini menjadi anak yang
introvet dan sulit untuk bergaul dengan teman-temannya.
4.
Cara
Pemecahan Masalah
Menurut saya jika saya menjadi guru bk
cara memecahkan permasalahan yang dialami oleh saudari W yaitu ini merupakan
masalah pribadi sosial dan cara pemecahannya dengan melakukan proses home visit
tentang bagaimana lingkungan keluarganya dan untuk dapat mengetahui lebih jelas
apa yang sebenarnya terjadi dengan saudari w dan konselor juga berkolaborasi
dengan orang tua agar anaknya tidak di kekang lagi dan juga agar anaknya ini di
berikan motivasi oleh orang tuanya.
Setelah kita mendapatkan informasi dari
pihak keluarga dan teman – temanya kemudian melakuakan pendekatan dan pemberian
layanan konseling individu dan berupaya membantu individu untuk mengembangkan
pribadinya dengan baik dan dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh
saudari w tersebut dan juga dapat menggunakan teknik konseling analisis
transaksional karena dengan teknik analisis transaksional ini akan membantu
klien untuk membuat keputusan baru tentang tingkah laku sekarang dan arah
hidupnya dan individu tersebut memperoleh kesadaran tentang bagaimana
kebebasanya terkekang karena keputusan awalnya tentang posisi hidup, belajar
untuk menentukan arah hidup yang lebih baik.
B.
DESKRIPSI
KASUS 2 REAL DI KORAN
1.
Identitas
Kasus
a. Tempat : Lampung Bara (Lambar)
b. Pelaku
: 5 Pelajar
c. Hari/
tanggal : Kamis, 4 agustus 2016
2.
Profil
Dan Permasalahan Kasus
Dalam kasus ini, ada 5 (lima) pelajar yang diamankan
anggota babin-kamtimbas dan babinsa di kecamatan Batubrak, diamankan karena
tidak hanya membolos tetapi saat tas diperiksa oleh petugas, menemukan lem
aibon dan senjata tajam. Dan gerak-gerik pelajar ini mencurigakan, apalagi saat
itu masih ada jam belajar. Saat tas mereka diperiksa, ditemukan lem dan senjata
tajam tersebut.
3.
Faktor
Penyebab
Penyebab
masalah yang terjadi pada kasus tersebut yaitu
1.
Kurangnya perhatian yang khusus dari
orang tua
2.
Pengaruh dari lingkungan teman sebayanya
di lingkungan sekolah, biasanya bisa terjadi seperti itu karna meniru atau
ikut-ikutan teman bergaulnya, biasanya jika ada peserta didik yang tidak mau
ikutan bergabung dengan nya maka peserta didik itu akan diintimidasi.
3.
Biasanya membawa lem atau senjata tajam
itu hanya untuk ikutin tren atau buat gaya-gayaan.
4.
Kurang mendekatkan diri kepada Alloh
SWT, karna kalau anak atau peserta didik
yang mendekatkan diri kepada Alloh SWT insyaalloh akan dijauhkan dari hal-hal
yang tidak diinginkian.,
4.
Cara
Pengentasan Masalah
Menurut saya jika saya menjadi guru bk cara
pemecahan masalah tersebut, yaitu dengan melakukan konseling kelompok karena
konseling kelompok merupakan salah satu layanan konseling yang diselenggarakan
dalam suasana kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok, serta terdapat
hubungan konseling yang hangat, terbuka dan penuh keakraban. Serta dapat membantu
individu agar dapat menjalani perkembangannya dengan lancar, upaya itu bersifat
preventif dan perbaikan. Sebab pada konseling kelompok juga ada pengungkapan
dan pemahaman masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah klien,
dan upaya pemecahan masalah dan kegiatan evaluasi tindak lanjut. Dan berkolari
dengan orang tua agar orang tua lebih mengawasi anaknya dari pergaulan
dilingkungan sekolah maupun rumah.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari kasus tersebut yaitu bahwa kasus yang terjadi di SMA Negeri 1 Punggur yaitu
masalah yang dialami oleh salah satu peserta didik yang berinisial w yanitu
sulit untuk bergaul dengan teman sebayanya karena dia merupakan anak intovet
dan tidak banyak bicara karna dia merasa dia ini cedal dan jika dia bicara
nanti takutnya di bully.dan cara pemecahan tersebut jika saya menjadi guru bk
yaitu dengan pemberian layanan konseling individu dan berupaya membantu
individu untuk mengembangkan pribadinya dengan baik dan dapat mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi oleh saudari w tersebut dan juga dapat menggunakan teknik
konseling analisis transaksional.
Kemudian
dari kasus yang kedua dari kliping tersebut yaitu masalahnya ada 5 pelajar yang
membawa senjata tajam dan lem aibon ke sekolahan. Kemudian faktor penyebabnya
yaitu kurang perhatian dari orang tua , akibat dari pengaruh teman sebayanya. Dan cara
pemecahan masalah tersebut yaitu dengan melakukan konseling kelompok karena
pada konseling kelompok juga ada pengungkapan dan pemahaman masalah klien,
penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah klien, dan upaya pemecahan masalah
dan kegiatan evaluasi tindak lanjut. Dan berkolari dengan orang tua agar orang
tua lebih mengawasi anaknya dari pergaulan dilingkungan sekolah maupun rumah.
B.
REKOMENDASI
Saran
yang dapat saya berikan untuk peserta didik diharapkan untuk tetap rajin
belajar dan sekolah. Peserta didik juga diharapkan untuk dapat menyesuaikan
diri secara optimal dan menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak baik contoh
: membawa lem dan aibon disekolah. Karena masalah tersebut dapat merugikan diri
sendiri maupun orang lain, Untuk guru sebaiknya lebih memberikan motivasi dan
memberikan perhatian lebih pada peserta didik yang mengalami masalah. Dan untuk
pembaca diharapkan dapat lebih memperhatikan anaknya dalam bergaul di
lingkungan rumah dan lingkungan sosial agar anak tersebut dapat terhindar dari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar